Disini saya akan berusahan menjelaskan dan menggambarkan pengalaman saya setelah mengunjungi taman buah mekarsari. Taman ini di rintis oleh ibu Tin, yang mana beliau merupakan istri dari seorang penguasa orde baru yaitu pak Soeharto. Taman buah mekarsari yang berlokasikan di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki luas 264 hektar. Di taman buah mekarsari terdapat 1.470 varietas tanaman buah dan 100.000 pohon, termasuk di antaranya tanaman rempah, tanaman biofarmaka, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman sayur, tanaman industri, dan tanaman pelindung. Selain itu di taman buah mekarsari juga terdapat laboratorium untuk menyilangkan beberapa varietas tumbuhan yang menghasilkan Barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air cengkih, nenas arnis, jambu air toon klow, serta persilangan buah cempedak dan nangka yang dinamakan pedakka, cempeka, dan nangkadak. Tak ketinggalan pula di taman buah mekarsari terdapat tanaman-tanaman langka seperti bunga bangkai, sawo kecik, kesemek, serta tanaman-tanaman tropis seperti salak, nangka, jeruk, rambutan, belimbing, melon, dan masih banyak lagi.
Taman ini dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam, di anataranya Family Garden, Rekreasi Danau (25 ha), Baby Zoo, Rusa Tutul, Garden Center, Greenhouse Melon, Sabut Kelapa Outbound, Bunga Bangkai, Kids Fun Valley, Menara Pandang, Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari). Pongo Show.
Di taman buah mekarsari pengunjung tidak hanya dapat melihat dan mengelilingi taman saja. Tetapi pengunjung juga dapat mencicipi berbagai macam buah yang ada di taman buah mekarsari. Namun pengunjung tidak dapat merasakan semua buah secara sekaligus, karena buah yang dapat dicicipi hanya buah yang mengalami masa panen. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada harga tiket dan tur krliling yang ditawarkan kepada pengunjung. Pengunjung hanya boleh makan buah sepuasnya ditempat itu saja, tidak untuk di bawa pulang dan diberi waktu selama 10 menit. Hal ini yang terkadang membuat beberapa pengunjung geram, karena mereka belum puas memakan buahnya namun waktunya sudah habis dan tidak bisa di bawa pulang.




